Friday, 16 October 2015

Puisi Cinta


Ketika Harapan tak lagi berpihak pada kita

Karya : Naomi Clara

Curhat Cinta, Puisi Cinta, Harapan Tak Lagi Berpihak, Jalan Cinta
Jalan terbentang luas kedepan, tak ada halangan lagi, semua terbayang seakan sebuah penanaman keyakinan,  tidak akan lagi di pertemukan dengan hambatan yang berarti, semua akan baik-baik saja, semua akan berjalan semestinya, semua akan berjalan normal seperti keadaannya.

Ternyata tidak demikian !!!

 Pohon-pohon tumbang yang tertiup angin berserakan, tumbang tak beraturan, yang kecil tidak terhitung jumlahnya, daun dan ranting berserakan,  tidak tertata seperti sedia kala saat dia tersusun rapi pada pangkal pohon mungilnya, bongkahan pohon besar menambah kekisruhan, ia bertumbangan,.. tak tahu kapan ia tumbang, tergeletak di tengah jalan.
Kaki memilih jalan untuk dipijak, setiap memilih pijakan selalu salah memilihnya, kadang ranting kering terpijak, kadang daun yang terpijak, dia juga harus melompat dengan mengambil ancang-ancang melewati pohon besar yang tergeletak di tengah jalan... dengan bangga dia menghalangi, bingung..., berfikir terlalu lama akan kalah, cepat mengambil keputusan apalagi, kemana.. kemana harus berpijak..
Hari semakin cepat berjalan, sementara kaki tetap ditempat, masih dalam kebingungan memilih pijakan, penguasa-penguasa hanya tertawa menyaksikan, kadang mereka mencibir tajam, menunjukan muka ketidak pedulian... lelah kaki berkata, ... jenuh hati terasa...

Keringat tak terhitung mengiringi lelahnya, air mata menetes tak terasa, ungkapan hati, pikiran dan perasaan setuju memunculkan nya..

kemana... kemana harapan... kemana..kemana jalan halus indah pemandangan dahulu.. semua hilang dengan cepat seperti memainkan kedipan mata, indah terlihat tertutup mata semua berubah, saat mata di buka kembali, tandus, berantakan, carut-marut bagai menyusun pasir dalam wadah saringan kelapa, sulit... sulit ... berat dan berat..

Perbekalan semakin menipis,  lumbung padi hanya meninggalkan gantangnya... kolam-kolam dan sumur bukan terisi air lagi, timba-timba berkarat tak terpakai... sisa air sedikitpun tak ada.. semua kering, kerontang.. entah sampai kapan.

Dahulu disini ramai para pelancong, sekarang membayangkannya saja “MALAS”...

Nyanyian sudah tak terdengar lagi, suara tangis pun tinggal engahannya... pilu.. pilu.. suara parau kegelisahan dan tak tentu arah entah ditujukan kemana dan untuk siapa...????

Harapan sudah tidak lagi berpihak... tinggal menunggu waktu, apa perubahannya....

0 komentar:

Post a Comment

Curhat Cinta

Send Me Your Email
Naomi Clara

Curhat Cinta curhatcintamu@gmail.com
Terkadang Kesendirian Membawa Bahagia Terkadang Kesendirian Membawa Duka Hanya Cinta Pada Diri Mu.... Yang akan membuat kebahagiaan itu datang. Karena kebahagiaan bukan datang dari orang Lain. Melainkan dari diri mu sendiri. #Curhat Cinta
www.curhatcinta.com
By. NAOMI CLARA.